Mari saya berikan kamu sebuah contoh. Anggap kamu memiliki seekor monyet peliharaan di rumah. Ia tidak sedang duduk diam. Ia suka melompat kesana kemari dan mengambil ini dan itu –semua jenis benda.
Itulah sebagaimana adanya monyet.
Sekarang kamu datang ke vihara. Kami memiliki seekor monyet juga disini,dan monyet ini juga tidak mau diam. Ia melompat kesana kemari dan mengambil barang-barang sama seperti monyet di rumah, tetapi ia tidak membuatmu merasa terganggu bukan?
Mengapa? Karena kamu telah mempunyai seekor monyet.
Kamu tahu apa yang suka monyet lakukan. “Monyet yang ada di rumah saya juga sama seperti monyet disini di vihara. Monyetmu seperti monyetku.
Mereka adalah monyet yang sama.” Bahkan jika kamu hanya mengenal satu monyet,
tidak peduli ke provinsi manapun kamu pergi, tidak peduli berapa banyak monyet yang kamu lihat, mereka tidak akan membuatmu merasa terganggu bukan?
Itulah orang yang memahami monyet.
Jika kita memahami monyet maka kita tidak akan menjadi monyet.
Jika kamu tidak memahami monyet maka segera ketika kamu melihat seekor monyet,
kamu akan menjadi seekor monyet itu sendiri, bukan?
Ketika kamu melihat ia mengambil ini dan itu, kamu berpikir,“Grrr!”
Kamu menjadi marah dan merasa terganggu. “Monyet sialan itu!”
Itulah seseorang yang tidak memahami monyet.
Seseorang yang memahami monyet melihat bahwa monyet di rumah dan monyet di Wat Tham Saeng Phet adalah monyet yang sama, jadi mengapa mereka membuatmu merasa terganggu? Ketika kamu melihat bahwa demikian sebagaimana adanya monyet berlaku,itu sudah cukup. Kamu dapat berada dalam kedamaian.
Jika monyet tersebut berlari ke sana kemari, ia hanyalah monyet yang sedang berlari.
Kamu tidak menjadi seekor monyet juga. Kamu berada dalam kedamaian.
Jika ia melompat ke depanmu dan ke belakangmu, kamu tidak merasa terganggu oleh monyet tersebut. Mengapa?
Karena kamu memahami monyet, dan karenanya kamu tidak menjadi seekor monyet.
Jika kamu tidak memahami monyet, kamu akan merasa terganggu.
Ketika kamu merasa terganggu, kamu menjadi seekor monyet –paham?
Inilah bagaimana segalanya berkembang menjadi ketenangan.
Ketika kita mengenali objek-objek indera, amati objek-objek tersebut:
Beberapa menyenangkan, beberapa tidak, meskipun demikian terus kenapa?
Itu adalah urusan mereka sendiri. Itu adalah apa yang mereka suka.
Sama seperti monyet. Semua monyet adalah monyet yang sama.
Kita memahami objek-objek indera.
Terkadang mereka menyenangkan, terkadang tidak.
Itu adalah sebagaimana adanya mereka. Kita harus mengenali mereka.
Ketika kita mengenali mereka, kita akan melepas mereka.
Objek-objek indera bukanlah hal yang pasti. Mereka tidak kekal, penuh kesedihan,
dan tanpa-aku. Kita tetap memandang mereka dengan cara ini.
Ketika mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran menerima objek-objek yang datang masuk, kita mengenali mereka, sama seperti melihat monyet.
Monyet ini sama saja seperti monyet di rumah.
Maka kita akan berada pada kedamaian.
(Insight Vidyâsenâ Production)
Mengapa? Karena kamu telah mempunyai seekor monyet.
Kamu tahu apa yang suka monyet lakukan. “Monyet yang ada di rumah saya juga sama seperti monyet disini di vihara. Monyetmu seperti monyetku.
Mereka adalah monyet yang sama.” Bahkan jika kamu hanya mengenal satu monyet,
tidak peduli ke provinsi manapun kamu pergi, tidak peduli berapa banyak monyet yang kamu lihat, mereka tidak akan membuatmu merasa terganggu bukan?
Itulah orang yang memahami monyet.
Jika kita memahami monyet maka kita tidak akan menjadi monyet.
Jika kamu tidak memahami monyet maka segera ketika kamu melihat seekor monyet,
kamu akan menjadi seekor monyet itu sendiri, bukan?
Ketika kamu melihat ia mengambil ini dan itu, kamu berpikir,“Grrr!”
Kamu menjadi marah dan merasa terganggu. “Monyet sialan itu!”
Itulah seseorang yang tidak memahami monyet.
Seseorang yang memahami monyet melihat bahwa monyet di rumah dan monyet di Wat Tham Saeng Phet adalah monyet yang sama, jadi mengapa mereka membuatmu merasa terganggu? Ketika kamu melihat bahwa demikian sebagaimana adanya monyet berlaku,itu sudah cukup. Kamu dapat berada dalam kedamaian.
Jika monyet tersebut berlari ke sana kemari, ia hanyalah monyet yang sedang berlari.
Kamu tidak menjadi seekor monyet juga. Kamu berada dalam kedamaian.
Jika ia melompat ke depanmu dan ke belakangmu, kamu tidak merasa terganggu oleh monyet tersebut. Mengapa?
Karena kamu memahami monyet, dan karenanya kamu tidak menjadi seekor monyet.
Jika kamu tidak memahami monyet, kamu akan merasa terganggu.
Ketika kamu merasa terganggu, kamu menjadi seekor monyet –paham?
Inilah bagaimana segalanya berkembang menjadi ketenangan.
Ketika kita mengenali objek-objek indera, amati objek-objek tersebut:
Beberapa menyenangkan, beberapa tidak, meskipun demikian terus kenapa?
Itu adalah urusan mereka sendiri. Itu adalah apa yang mereka suka.
Sama seperti monyet. Semua monyet adalah monyet yang sama.
Kita memahami objek-objek indera.
Terkadang mereka menyenangkan, terkadang tidak.
Itu adalah sebagaimana adanya mereka. Kita harus mengenali mereka.
Ketika kita mengenali mereka, kita akan melepas mereka.
Objek-objek indera bukanlah hal yang pasti. Mereka tidak kekal, penuh kesedihan,
dan tanpa-aku. Kita tetap memandang mereka dengan cara ini.
Ketika mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran menerima objek-objek yang datang masuk, kita mengenali mereka, sama seperti melihat monyet.
Monyet ini sama saja seperti monyet di rumah.
Maka kita akan berada pada kedamaian.
(Insight Vidyâsenâ Production)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar