Ajahn Chah dilahirkan dalam suatu keluarga besar
yang tak kurang sesuatu apapun di pedesaan Thailand Timur Laut. Ia ditahbiskan
sebagai Samanera pada usia muda dan ketika telah mencapai usia dua puluh tahun,
menjalani upasampada sebagai bhikkhu. Sebagai bhikkhu muda, Ajahn Chah
mempelajari dasar-dasar Dhamma, Vinaya dan kitab-kitab suci lainnya. Belakangan
ia mempelajari meditasi local yang mengikuti tradisi bertapa di hutan. Ia
berkelana sebagai bhikkhu petapa tidur di hutan, gua dan tanah kuburan, dan
menyempatkan waktu yang tidak lama tetapi merupakan periode pencerahan bersama
Ajahn Mun, salah seorang guru meditasi Thai yang paling terkenal dan dihormati
pada abad itu.
Setelah beberapa tahun berkelana dan berlatih, ia
diundang untuk mendiami hutan lebat dekat tempat kelahirannya. Hutan ini tidak
bertuan dan dikenal sebagai tempat kobra, macan, dan setan bersarang, sehingga
seperti katanya , menjadi lokasi yang sempurna bagi seorang bhikkhu hutan. Di
sekelililing Ajahn Chah, vihara yang besar terbentuk perlahan-lahan dengan
semakin banyaknya bhikkhu dan umat awam yang datang mendengarkan petunjuknya
dan tinggal di sana untuk berlatih bersamanya. Sekarang ada lebih dari empat
puluh cabang vihara gunung dan hutan di seluruh Thailand dan juga Inggris dan
Australia.
Memasuki Wah Pah Pong seseorang akan segera melihat
bhikkhu-bhikkhu menimba air dari sumur dan sebuah tanda di tepi jalan berbunyi:
“ Anda Mohon Tenang! Kami sedang mencoba bermeditasi. “
Walaupun meditasi kelompok diadakan dua kali sehari,
inti meditasinya adalah kehidupan sehari-hari. Para bhikkhu mengerjakan
pekerjaan dengan tangan mereka, mencelup dan menjahit jubah mereka sendiri,
membuat sendiri kebutuhan mereka, dan menjaga agar bangunan vihara dan pekarangan
tetap bersih. Di sini para bhikkhu hidup dengan cara sangat sederhana mengikuti
janji petapa yang makan satu kali sehari dari mangkuk dana makanan dan
membatasi milik serta jubahnya. Terpencar di hutan itu adalah gubuk-gubuk
(kuti-kuti) untuk tiap bhikkhu, tempat untuk para bhikkhu hidup dan bermeditasi
dalam kesendirian, dan tempat mereka berlatih meditasi berjalan di jalan-jalan
yang bersih di bawah pohon.
Cara mengajar Ajah chah yang sederhana tetapi agung
itu telah membuat khususnya orang barat tertarik dan telah banyak yang telah
datang untuk bertapa dan berlatih bersamanya, bahkan beberapa diantaranya betah
beberapa tahun lamanya. Dalam tahun 1975 Wat Pat Nanachat di dirikan dekat Wat
Pah Pong sebagai vihara pelatihan khusus untuk orang barat yang semakin banyak
berminat untuk menjalani pelatihan dalam vihara. Sejak itu banyak siswa barat
senior dari Ajahn Chah memulai menyebarluaskan Dhamma ke barat. Ajahn Chah
sendiri pernah mengunjungi ke Eropa dan Amerika Utara dan ia telah mendirikan cabang
vihara yang berkembang pesat di Sussex, Inggris.
Kebijaksanaan merupakan landasan bagi kehidupan dan
keberadaan, dan Ajah Chah telah berupaya melestarikan cara hidup sederhana para
bhikkhu agar orang dapat belajar dan berlatih Dhamma pada masa sekarang.
Cara mengajar sederhana dari Ajahn Chah yang
menakjubkan itu dapat memperdaya. Seringkali hanya setelah mendengar sesuatu
darinya beberapa kali barulah kemudian tiba-tiba bathin seseorang menjadi
matang dan ajaran bahkan itu menghasilkan makna yang lebih dalam.
Ketrampilannya dalam cara menyesuaikan penjelasan Dhammanya terhadap pemahaman
dan kepekaan pendengarnya, sungguh mengagumkan. Namun di atas kertas
kadang-kadang ia Nampak tidak konsisten atau bahkan bertentangan! Pada saat
demikian para pembaca hendaknya menyadari bahwa kata-kata itu adalah rekaman
dari pengalaman hidup. Dengan cara yang serupa, jika ajarannya sewaktu-waktu
berlainan dengan tradisi, hendaknya di camkan baik-baik dalam pikiran anda,
bahwa YM Ajahn Chah selalu berbicara dari hatinya, dari kedalaman pengalaman
meditasinya.
Ajah Chah (Tan Chao Kun Bodhinyana Mahathera) wafat
pada tanggal 16 januari 1992 dalam usia 73 tahun. Banyak sudah buku-buku karya
beliau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar