Kamis, 27 September 2012

Seekor Katak yang Tersangkut



Hewan-hewan tersangkut dalam jebakan dan perangkap
mengalami penderitaan. Mereka terikat, terperangkap
dengan kuat. Yang bisa mereka lakukan hanyalah
menunggu si pemburu datang dan menangkap mereka.
Seperti seekor burung yang terjebak dalam sebuah
perangkap: Perangkap tersebut menjerat lehernya,
dan sebesar apapun ia berjuang ia tidak dapat bebas.
Burung tersebut terus berjuang, memukul ke depan
dan ke belakang, tetapi ia tetap terperangkap. Yang
bisa ia lakukan hanyalah menunggu si pemburu. Ketika
pemburu datang, itulah dia. Itu adalah Mara. Burungburung
takut kepadanya; semua hewan takut kepadanya
karena mereka tidak dapat melarikan diri.Perangkap kita adalah pandangan, suara, bebauan,rasa, sensasi sentuhan, dan buah-buah pikiran. Mereka mengikat kita dengan kuat. Ketika kita melekat pada pandangan, suara, bebauan, rasa, sensasi sentuhan,dan buah-buah pikiran, kita seperti seekor ikan yang tersangkut pada sebuah kail. Pada kenyataannya, kita jauh lebih buruk daripada seekor ikan yang tersangkut pada kail. Kita lebih seperti seekor katak yang
tersangkut pada sebuah kail –karena ketika seekor katak menelan sebuah kail, maka kail tersebut akan masuk ke dalam ususnya. Sedangkan ketika seekor ikan menelan sebuah kail, maka kail tersebut hanya akan masuk ke dalam mulutnya.


(Insight Vidyâsenâ Production)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar