Sabtu, 29 September 2012

Garam yang Tak Asin



Seorang bhikkhu yang menyatakan dirinya adalah sebagai seorang meditator suatu waktu datang ke sini dan memohon untuk tinggal di sini bersama saya. Dia bertanya mengenai cara kita berpraktek, dan saya memberitahu dia, “Jika kamu tinggal dengan saya,kamu tidak dapat menyimpan uang atau benda-benda berharga lainnya. Saya mengikuti Vinaya.”


Dia berkata bahwa dia mempraktekkan ketidakmelekatan.Saya berkata, “Saya tidak paham apa maksudmu.” Jadi dia bertanya, “Jika saya menggunakan uang tanpa kemelekatan, bisakah saya tinggal di sini?” Jadi saya berkata, “Tentu. Jika kamu dapat makan garam tanpa merasa bahwa garam tersebut asin, maka kamu bisa tinggal di sini. Jika kamu semata-mata menyatakan dirimu tidak melekat padahal kamu tidak merasa suka mematuhi peraturan-peraturan yang menjengkelkan kamu ini, maka akan sulit untuk tinggal di sini. Tetapi jika kamu dapat makan garam tanpa merasa garam tersebut asin, maka saya akan percaya padamu. Dapatkah kamu benar-benar memakan setengah potongan garam tanpa merasa asin?
Permasalahan ketidak-melekatan ini bukanlah sesuatu yang hanya bisa kamu katakan atau kamu duga. Jika kamu tetap berkata demikian, kamu tidak dapat tinggal bersama saya.”
Dan dia pun pergi.


(Insight Vidyâsenâ Production)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar