Jumat, 28 September 2012

Ayam dan Bebek



Dua orang manusia melihat seekor ayam dan seekor bebek. Orang pertama ingin ayam tersebut berubah menjadi seekor bebek, dan bebek tersebut berubah menjadi seekor ayam, tentu saja hal ini tidak bisa terjadi. Sepanjang hidup mereka, hal ini tidak akan dapat terjadi. Jika orang pertama tidak berhenti memikirkan hal ini, maka ia akan mengalami penderitaan. Orang kedua melihat ayam tersebut sebagai seekor ayam, dan bebek tersebut sebagai seekor bebek.Maka tidak akan ada masalah. Ketika pandangan-pandanganmu benar, maka tidak akan ada penderitaan.
Hal yang sama berlaku di sini. Anicca –segala sesuatu yang berbentuk adalah tidak kekal – kita ingin membuatnya menjadi kekal. Sepanjang mereka tidak kekal, kita merasa sedih. Seseorang yang melihat secara sederhana bahwa segala sesuatu yang tidak kekal adalah tidak kekal akan dapat memperoleh ketenangan.
Tidak akan ada masalah yang muncul.
Sejak hari kita dilahirkan kita telah lari menjauh dari kebenaran. Kita tidak ingin hal-hal berlangsung sebagaimana adanya, tetapi kita tidak bisa menghentikan mereka dari kebiasaan mereka. Itu adalah kebiasaan sebagaimananya mereka. Mereka tidak bisa
bergerak dengan cara lain. Hal ini seperti mencoba membuat seekor bebek menjadi seekor ayam. Bebek tersebut tidak akan pernah bisa sama seperti ayam. Ia adalah seekor bebek. Atau mencoba membuat seekor ayam sama seperti seekor bebek. Ayam tersebut tidak
akan pernah bisa sama seperti bebek. Ia adalah seekor ayam. Siapa saja yang berpikir dia ingin mengubah keadaan-keadaan seperti ini akan menderita. Tetapi jika kamu berpikir, “Oh, itu adalah demikian adanya,” kamu akan memperoleh kekuatan –bahwa bagaimanapun
kamu mencoba, kamu tidak akan bisa membuat tubuh ini kekal atau abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar